Jumat, 17 Agustus 2012

NABI MUHAMMAD SAW

NABI ISA AS


NABI YAHYA AS


NABI ZAKARIA AS


NABI ILYASA AS


NABI YUNUS AS


NABI ILYAS AS


NABI SULAIMAN AS


NABI DAUD AS


NABI HARUN AS


NABI MUSA AS


NABI SYU`AIB AS


NABI ZULKIFLI AS


NABI AYUB AS


NABI YUSUF AS


NABI YA`KUB AS


NABI ISHAQ AS


NABI ISMAIL AS


NABI LUTH AS


NABI IBRAHIM AS


NABI SHALEH AS


NABI HUD AS


NABI NUH AS


NABI IDRIS AS


NABI ADAM AS


Nama nabi Adam disebutkan dalam Al-Quran.

2:31, 2:33, 2:34, 2:35, 2:36, 2:37
3:33, 3:59
4:1, 4:25
5:27
6:98
7:11, 7:12, 7:14, 7:19, 7:26, 7:27, 7:31, 7:35, 7:172
15:26, 15:27
17:61, 17:70
18:50
19:58
20:115, 20:116, 20:117, 20:120, 20:121, 20:122
36:60
38:71

Setelah Allah SWT menciptakan bumi, langit, dan malaikat, Allah SWT berkehendak untuk menciptakan makhluk lain yang nantinya akan dipercaya menghuni, mengisi, serta memelihara bumi tempat tinggalnya. Saat Allah SWT mengumumkan para malaikat akan kehendak-Nya untuk menciptakan manusia, mereka khawatir makhluk tersebut nantinya akan membangkang terhadap ketentuan-Nya dan melakukan kerusakan di muka bumi. Berkatalah para malaikat kepada Allah SWT:

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".Al-Baqarah [2]:30)

Allah SWT kemudian berfirman untuk menghilangkan keraguan para malaikat-Nya

Lalu diciptakanlah Adam oleh Allah SWT dari segumpal tanah liat yang kering dan lumpur hitam yang dibentuk sedemikian rupa. Setelah disempurnakan bentuknya, maka ditiupkanlah roh ke dalamnya sehingga ia dapat bergerak dan menjadi manusia yang sempurna. Adam (berarti tanah, manusia, atau cokelat muda) adalah dipercaya sebagai manusia pertama, bersama dengan istrinya yang bernama Hawa. Menurut arti bahasa arti dari Hawa adalah "sesuatu yang hidup" atau juga bisa berarti "hasrat" atau "keinginan". Hawa yang berarti Hasrat atau keinginan adalah sebuah nama yang pantas disematkan karena memang manusia ini diciptakan Allah berdasarkan KeinginanNya untuk mengciptakan banyak manusia untuk memakmurkan bumi dan menjadi khalifah di bumi, yang dari rahimnya dilahirkan dan dikembang-biakan banyak manusia.

Adam hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760-2830 SM), sedangkan Hawa lahir ketika Adam berusia 130 tahun.
Menurut hadits Muhammad yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Adam memiliki postur badan dengan ketinggian 60 hasta (kurang lebih 27,432 meter). Hadits mengenai ini pula ditemukan dalam riwayat Imam Muslim dan Imam Ahmad, namun dalam sanad yang berbeda. Menurut ajaran Islam, Adam adalah manusia sempurna, berjalan tegak dengan kedua kakinya, berpakaian yang menutup aurat, berbahasa fasih dengan jutaan kosa kata. Dia adalah seorang nabi yang menerima wahyu dari Allah serta syariat khusus untuk manusia saat itu.

Sosok Adam digambarkan sangat beradab sekali, memiliki ilmu yang tinggi dan ia bukan makhluk purba. Ia berasal dari surga yang berperadaban maju. Turun ke muka bumi bisa sebagai
manusia dari sebuah peradaban yang jauh lebih maju dan jauh lebih cerdas dari peradaban manusia sampai kapanpun, oleh karena itulah Allah menunjuknya sebagai `khalifah` (pemimpin) di muka bumi. 

Karena itulah disebut sebagai `khalifah` di muka bumi dan ia dikatakan jenis makhluk terbaru di muka bumi yang sebelumnya belum pernah ada.
Menurut riwayat di dalam Al-Qur'an, ketika Nabi Adam as baru selesai diciptakan oleh Allah, seluruh malaikat bersujud kepadanya atas perintah Allah, lantaran kemuliaan dan kecerdasannya itu, menjadikannya makhluk yang punya derajat amat tinggi di tengah makhluk yang pernah ada. Sama sekali berbeda jauh dari gambaran manusia purba menurut Charles Darwin, yang digambarkan berjalan dengan empat kaki dan menjadi makhluk purba berpakaian seadanya.

Dalam gambarannya ia adalah makhluk yang teramat cerdas, sangat dimuliakan oleh Allah, memiliki kelebihan yang sempurna dibandingkan makhluk yang lain sebelumnya dan diciptakan dalam bentuk yang terbaik. Sesuai dengan Surah Al Israa' 70, yang berbunyi:
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. Al-Israa [17]:70
Dalam surah At-Tiin ayat 4 yang berbunyi:
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. At-Tiin [95]:4

Dan Menurut Ibnu Abbas ada beberapa spesifikasi tanah yang digunakan untuk membuat manusia (Adam) sebagai berikut:
·         Kepala Adam dari tanah Baitul Muqadis : tempat otak dan akal manusia
·         Telinga Adam dari tanah bukit Tursina: karenanya menjadi alat pendengar
·         Dahi Adam dari tanah Iraq: karenanya tempat bersujud pada Allah
·         Muka Adam dari tanah Aden: karenanya menjadi tempat berhias dan kecantikkan
·         Gigi Adam dari tanah telaga Al Kautsar: tempat untuk manis-manis
·         Tangan kanan Adam dari tanah Ka’bah: untuk mencari nafkah dan bekerja
·         Tangan kiri Adam dari tanah Paris: untuk bersuci cebok (istinjak).
·         Kemaluan Adam dari tanah Babylonia: tempat birahi dan tipu daya syaiton untuk membimbing manusia menuju dosa.
·         Hati Adam dari tanah surga Firdaus: sebagai tempat iman, keyakinan, dan ilmu
·         Lidah Adam dari tanah Tha’if: tempat untuk mengucap kalimat syahadat dan berdoa.

Adam diberi kesempatan oleh Allah untuk tinggal di surga dulu sebelum diturukan ke Bumi. Allah menciptakan seorang pasangan untuk mendampinginya. Adam memberinya nama, Hawa. Menurut cerita para ulama, Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam sebelah kiri sewaktu beliau masih tidur sehingga saat beliau terjaga, Hawa sudah berada di sampingnya. 

Ketika Nabi Adam as. telah diciptakan Allah SWT, ia melihat ke atas dan ke bawah, maka baginda tidak melihat seorang pun dari jenisnya untuk dijadikan sahabat di dalam kesunyian. Seperti diungkapkan bahawa burung terbang bersama jenisnya maka ia pun merasa sunyi dan rindu kepada jenisnya.

Pada waktu itu ia sedang duduk, tiba tiba ia merasa sangat mengantuk dan akhirnya tertidur. Ketika itu Allah memerintahkan kepada Malaikat Jibril as. agar mengeluarkan tulang rusuk kirinya, sedangkan Nabi Adam as. tidak merasakan kesakitannya. Kemudian Allah menciptakan dari tulang rusuk kiri Adam itu seorang wanita, yang diberi nama dengan Hawa.

Segala kecantikan, dan keindahan diletakkan oleh Allah SWT kepada Siti Hawa hingga pada hari kiamat. Begitu juga segala kesucian dan budi pekerti diletakkan pada Siti Hawa. Sedangkan kerinduan, kecintaan dan kasih sayang diletakkan di dalam hati Adam as. Sehingga Siti Hawa menjadi seorang wanita yang paling cantik di seluruh langit dan bumi, sedangkan Adam as. menjadi seorang lelaki yang paling tinggi rasa cintanya di seluruh langit dan bumi.

Kemudian Allah SWT memakaikan kepada Siti Hawa tujuh puluh macam perhiasan Syurga, dan diberinya pula sebuah mahkota, akhirnya didudukkan diatas singgahsana dari emas.

Setelah itu Allah SWT membangungkan Adam as. dari tidurnya, sambil dilihatkan Siti Hawa kepadanya. Adam as. bertanya: “Siapakah Engkau? Siti Hawa menjawab” Aku diciptakan Allah untuk dirimu. Adam berkata: Dekatlah engkau kepadaku. Siti Hawa menjawab: Sebaiknya engkaulah yang mendekati aku.” Adam lalu berdiri dan pergi menemui Siti Hawa. Semenjak itulah menjadi kebiasan bagi umat manusia sebagai keturunan Adam. pihak lelaki menemui atau meminang wanita.

Di saat Adam as. mendekati Siti Hawa, beliau ingin memegang Siti Hawa, tiba tiba terdengar suara: “Wahai Adam, bersabarlah!, sebab pergaulanmu dengan Hawa tidak dihalalkan kecuali dengan mahar dan nikah.” Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada seluruh penghuni Syurga, menghiasi Syurga dengan seindah indahnya. Setelah itu Allah memerintahkan kepada semua Malaikat di langit berkumpul di bawah pohon bernama Thuubaa. Semua malaikat pun berkumpul di sana.

Kemudian Allah berkhutbah: “Alhamdulillah pujian untuk-Ku, dan keagungan adalah selimut-Ku, kesombongan adalah selendang-Ku, seluruh makhluk adalah hamba hamba-Ku. Aku menjadikan malaikat malaikat dan penghuni langit-Ku sebagai saksi. Aku kahwinkan Hawa dengan Adam dengan mas kahwin dan tasbih serta tahlil atas-Ku.”

Kemudian pelayan pelayan Syurga dan para malaikat menaburkan mutiara dan delima, lalu Siti Hawa mereka serahkan kepada Adam as. Siti Hawa meminta maskahwinnya daripada Adam. Maka Adam as. berkata: “Ya Allah apakah yang harus aku berikan kepadanya, emas, perak atau permata? Allah berfirman: Bukan Wahai Adam as.”

Adam bertanya lagi: “Apakah aku harus berpuasa, solat atau mengucapkan tasbih untuk-Mu? Allah berfirman: Bukan wahai Adam. Adam bertanya lagi: Ya Allah, apakah yang harus aku lakukan? Allah berfirman: Mas kahwin Siti Hawa iaitu engkau membaca selawat sepuluh kali untuk Nabi dan kekasih-Ku Muhammad penghulu seluruh Rasul.”

Allah SWT berfirman kepada Adam as.: “Berilah selawat kepada Muhammad supaya Aku halalkan Hawa bagimu. Kepada umat Muhammad Allah berfirman: “Shollu Alaihi Wasallimu’ berilah selawat dan salam untuknya. Berilah selawat kepada Muhammad, agar Aku haramkan neraka bagi kamu, dan berilah salam kepadanya, agar Aku halalkan Syurga untuk kamu.”

Al-Quran memuat kisah Adam dalam beberapa surat, di antaranya Al-Baqarah [2]:30-38 dan Al-A’raaf [7]:11-25. Menurut Agama Samawi pula, merekalah orang tua dari semua manusia yang ada di dunia. 

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".Al-Baqarah [2]:30

Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"Al-Baqarah [2]:31

Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".Al-Baqarah [2]:32

Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" Al-Baqarah [2]:33
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. Al-Baqarah [2]:34
Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. Al-Baqarah [2]:35

Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan".Al-Baqarah [2]:36
Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Al-Baqarah [2]:37

Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".Al-Baqarah [2]:38.

dan Al-A’raaf [7]:11-25.

Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. Al-A’raaf [7]:11

Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".Al-A’raaf [7]:12

Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina".Al-A’raaf [7]:13

Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan".Al-A’raaf [7]:14

Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh".Al-A’raaf [7]:15

Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, Al-A’raaf [7]:16

kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). Al-A’raaf [7]:17

Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya".Al-A’raaf [7]:18

(Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim".Al-A’raaf [7]:19

Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)". Al-A’raaf [7]:20

Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua",Al-A’raaf [7]:21

maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?" Al-A’raaf [7]:22

Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. Al-A’raaf [7]:23
Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan".Al-A’raaf [7]:24

Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. Al-A’raaf [7]:25.
 
Menurut ajaran agama Abrahamik, anak-anak Adam dan Hawa dilahirkan secara kembar, yaitu, setiap bayi lelaki dilahirkan bersamaan dengan seorang bayi perempuan. Adam menikahkan anak lelakinya dengan anak gadisnya yang tidak sekembar dengannya.
Menurut Ibnu Humayd, Ibnu Ishaq, dan Salamah anak-anak Adam adalah: Qabil dan Iqlima, Habil dan Labuda, Sith dan Azura, Ashut dan saudara perempuannya, Ayad dan saudara perempuannya, Balagh dan saudara perempuannya, Athati dan saudara perempuannya, Tawbah dan saudara perempuannya, Darabi dan saudara perempuannya, Hadaz dan saudara perempuannya, Yahus dan saudara perempuannya, Sandal dan saudara perempuannya, dan Baraq dan saudara perempuannya. Total keseluruhan anak Adam sejumlah 40.

Menurut syariat Islam, manusia tidak diciptakan dibumi, tapi manusia dijadikan khalifah (pengganti/penerus) di bumi, sebagai makhluk pengganti yang tentunya ada makhluk lain yang di ganti, dengan kata lain adalah Adam 'bukanlah Makhluk Pertama' dibumi, tetapi ia adalah 'Manusia Pertama' dalam ajaran Agama Samawi, dan Allah tidak mengatakan untuk mengganti manusia sebelumnya, tapi pengganti makhluk yang telah membuat kerusakan dan menumpahkan darah dibumi.

Sebelum kehadiran manusia telah banyak umat yang terdiri malaikat, jin, hewan, tumbuhan dan sebagainya, karena dalam Al-Qur'an ciptaan Allah disebut juga dengan kata umat. Sesuai dengan salah satu surah Al An'aam 32, yang berbunyi:
Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. (Al An'aam 6:32) ”

Dari ayat Al-Baqarah 30, banyak mengundang pertanyaan, siapakah makhluk yang berbuat kerusakan yang dimaksud oleh malaikat pada ayat diatas. Dalam literatur Arkeologi, berdasarkan fosil yang ditemukan, memang ada makhluk lain sebelum manusia. Mereka nyaris seperti manusia, tetapi memilki karakteristik yang sangat primitif dan tidak berbudaya.
Volume otak mereka lebih kecil dari manusia, oleh karena itu, kemampuan mereka berbicara sangat terbatas karena tidak banyak suara vowel yang mampu mereka bunyikan. Kelompok makhluk ini kemudian dinamakan oleh para arkeolog sebagai Neanderthal.
Sebagai contoh Pithecanthropus Erectus memiliki volume otak sekitar 900 cc, sementara Homo sapiens memiliki volume otak diatas 1000 cc (otak kera maksimal sebesar 600 cc). Maka dari itu bisa diambil kesimpulan bahwa semenjak 20.000 tahun yang lalu, telah ada sosok makhluk yang memiliki kemampuan akal yang mendekati kemampuan berpikir manusia pada zaman sebelum kedatangan Adam.

Penafsir Al-Qur'an dan Hadits
Surah Al Hijr ayat 27 menjelaskan tentang makhluk sebelum manusia adalah bangsa Jin:
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (Al Hijr 15:27) ”
Mengenai penciptaan Adam sebagai khalifah di muka bumi diungkapkan dalam Al-Qur'an:

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan mensucikan-Mu?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (Al-Baqarah 30) ”

Nama makhluk yang diungkapkan para ahli arkeologi diatas kemudian dikaitkan pada pendapat para ahli mufassirin. Salah satu diantaranya adalah Ibnu Jazir, dalam kitab tafsir Ibnu Katsir mengatakan: "Yang dimaksud dengan makhluk sebelum Adam diciptakan adalah Al Jan yang suka berbuat kerusuhan."
Menurut salah seorang perawi hadits yang bernama Thawus al-Yamani, salah satu penghuni sekaligus penguasa/pemimpin di muka bumi adalah dari golongan jin.
Ada juga yang mengatakan bahwa telah ada 3 umat yang utama sebelum Adam. Dua diantaranya dari bangsa jin, sedangkan kaum yang ketiga adalah dari golongan yang berbeda dari Jin, karena mereka ini berdarah dan berdaging. Allah hendak menghilangkan pandangan miring dari para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmah-Nya yang menyatakan Adam sebagai penguasa bumi, maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang ada di alam semesta yang kemudian diperagakan di hadapan para malaikat. Para malaikat tidak sanggup menjawab firman Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka dan mengakui ketidaksanggupan mereka dengan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui sesuatupun kecuali apa yang diajarkan-Nya.
Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama benda itu kepada para malaikat dan setelah diberitahu oleh Adam, berfirmanlah Allah kepada mereka bahwa hanya Dialah yang mengetahui rahasia langit dan bumi serta mengetahui segala sesuatu yang nampak maupun tidak nampak.

Adam dan Hawa kemudian turun dari Surga menuju ke bumi  dan mempelajari cara hidup baru yang berbeda jauh dengan keadaan hidup di surga. Mereka harus menempuh kehidupan sementara dengan beragam suka dan duka sambil terus menghasilkan keturunan yang beraneka ragam bentuknya.

Lalu beliau berjalan ke wilayah yang kini disebut dengan jazirah Arabia dan bertemu dengan istrinya, Hawwa. Mereka lantas menetap di sekitar Ka'bah yang memang telah dibangun sebelumnya oleh para malaikat. Jabal Rahmah yang berada disebelah timur Padang Arofah, sekitar 20 kilo meter dari pusat kota Makkah, sesuai dengan namanya, jabal yang berarti bukit atau gunung, sementara Rahmah berarti kasih sayang, banyak orang percaya jabal rahmah sebagai bukit tempat pertemuan antara Nabi Adam dan Siti Hawa setelah mereka dipisahkan dan diturunkan dari syurga oleh Allah selama ratusan tahun setelah melakukan suatu perbuatan dosa. Konon setelah terusir dari Surga, Nabi Adam diturunkan di negeri India, sedangkan Ibunda Siti Hawa diturunkan di Irak, setelah keduanya bertaubat dan memohon ampun, akhirnya Allah mempertemukan mereka di jabal rahmah. Bukit batu yang berada pada ketinggian kurang lebih enam puluh  meter ini diatasnya terdapat sebuah tugu persegi empat dengan ketinggian sekitar 8 meter, tangga beton yang tertata rapih memudahkan siapapun untuk menapakinya, tidak sampai seperempat jam kita sudah bisa mencapai puncak jabal rahmah.
Menurut kisah Adam diturunkan di Safa (Srilanka) dipuncak bukit Sri Pada dan Hawa diturunkan di Marwa. Mereka akhirnya bertemu kembali di Jabal Rahmah setelah 40 hari berpisah. Setelah bersatu kembali, konon Adam dan Hawa menetap di Srilanka, karena menurut kisah daerah Srilanka nyaris mirip dengan keadaan surga. Di tempat ini ditemukan jejak kaki Adam yang berukuran raksasa.
Diperkirakan hidup pada 5872-4942 SM di sekitar wilayah yang kini dikenal sebagai India. Konon disitulah beliau pertama kali turun ke muka bumi.

(Puncak Adam, Sri Lanka, India)


Di bumi pasangan Adam dan Hawa bekerja keras mengembangkan keturunan. Keturunan pertama mereka ialah pasangan kembar Qabil dan Iqlima, kemudian pasangan kedua Habil dan Labuda. Setelah keempat anaknya dewasa, Adam mendapat petunjuk agar menikahkan keempat anaknya secara bersilangan, Qabil dengan Labuda, Habil dengan Iqlima.
Namun Qabil menolak karena Iqlima jauh lebih cantik dari Labuda. Adam kemudian menyerahkan persolan ini kepada Allah dan Allah memerintahkan kedua putra Adam untuk berkurban. Siapa yang kurbannya diterima, ialah yang berhak memilih jodohnya. Untuk kurban itu, Habil mengambil seekor kambing yang paling disayangi di antara hewan peliharaannya, sedang Qabil mengambil sekarung gandum yang paling jelek dari yang dimilikinya. Allah menerima kurban dari Habil, dengan demikian Habil lebih berhak menentukan pilihannya.

Di Srilanka, tidak terdapat makam (kuburan) nabi melainkan makam (jejak/tanda) nabi Adam. Setelah diturunkannya nabi Adam dan Hawa ke Bumi karena melanggar perintah Tuhan, mereka berpisah satu sama lain. Adam diturunkan di Safa dan Hawa diturunkan di Marwa. Mereka akhirnya bertemu kembali di Jabal Rahmah setelah 40 hari berpisah. Setelah bersatu kembali, konon Adam dan Hawa menetap di Srilanka. Di tempat ini ditemukan jejak kaki nabi Adam yang berukuran raksasa. Meskipun demikian, sampai saat ini belum ditemukan makam (kuburan) nabi Adam yang sesungguhnya.


Dibawah ini adalah gambar makam keluarga Nabi. Dengan melihat gambar ini semoga keyakinan dan keimanan kita bertambah dan kita selalu memohon syafaat dari mereka juga mengingat perjuangan mereka menegakkan kalimat Allah SWT. Dengan menyaksikan ini pula semoga membangkitkan niat dan semangat kita untuk berusaha meniru akhlak budi pekerti mereka dan meneruskan perjuangan mereka tentunya sesuai dengan kemampuan dan kebisaan masing-masing.
Doa : Ya Allah, di hari kiamat nanti semoga Engkau mengumpukan kami beserta Nabi-Nabi-Mu dan Engkau berdirikan kami di bawah bendera Tuannya para Nabi yaitu Nabi Agung Muhammad SAW. Rindu kami padamu , Ya Rasulullah ……